Friday, July 31, 2015

DIARE SAAT HAMIL

Penyebab Diare pada Ibu Hamil
Diare dapat terjadi kapan saja, termasuk saat hamil. Diare yang terjadi saat masa kehamilan tentu saja sangat mengganggu, bahkan bisa berbahaya bagi kehamilan
bila tidak segera ditangani. Seorang wanita hamil disebut mengalami diare bila frekuensi buang air besar (BAB) dalam sehari terjadi lebih dari 3 kali. Hal pertama yang perlu dilakukan bila mengalami diare saat hamil adalah tetap menjaga dan memperbanyak konsumsi air minum agar tidak terjadi dehidrasi. Saat diare, banyak cairan tubuh yang hilang, dan kondisi seperti ini bisa mengakibatkan terjadinya dehidrasi. Dehidrasi atau kehilangan cairan bisa menimbulkan dampak yang cukup berbahaya, bahkan bisa menimbulkan kematian. Penyebab diare saat hamil Umumnya selama hamil, sebagian besar wanita akan mengalami konstipasi atau susah buang air besar (BAB). Meskipun demikian, tak tertutup kemungkinan pula wanita hamil mengalami diare. Perubahan hormon yang terjadi selama hamil bisa memengaruhi pencernaan, yaitu memperlambat sistem pencernaan yang bisa menimbulkan konstipasi ataupun mempercepat sistem pencernaan sehingga menimbulkan diare. Selain pengaruh hormonal, diare yang terjadi selama masa kehamilan bisa juga disebabkan karena perubahan pola makan saat hamil, sensitif terhadap jenis makanan tertentu, kurang menjaga kebersihan makanan yang dikonsumsi, dan bisa juga disebabkan karena infeksi bakteri ataupun virus. Diare banyak terjadi di trimester ketiga kehamilan Diare lebih banyak terjadi di trimester ketiga kehamilan, terutama di beberapa minggu menjelang persalinan.

 Penyebabnya adalah, pada masa itu tubuh sedang mempersiapkan diri untuk proses persalinan. Namun, tidak semua wanita hamil di trimester ketiga kehamilan mengalami diare. Kondisi tiap wanita hamil berbeda-beda, ada yang mengalami diare dan frekuensinya semakin meningkat mendekati persalinan, ada pula yang tidak mengalaminya sama sekali. Cara Mengatasi Diare Saat Hamil Pada beberapa ibu hamil, diare sering juga merupakan tanda-tanda awal persalinan. Selama tahapan awal persalinan, tubuh Anda mulai melepaskan prostaglandin, yaitu zat menyerupai hormon yang menyebabkan rahim berkontraksi, membantu melembutkan dan melebarkan leher rahim. Tetapi, prostaglandin juga dapat merangsang perut dan pencernaan, sehingga menyebabkan sering buang air besar atau bahkan diare. Cara mengatasi diare saat hamil Sebagian besar kasus diare akan sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari. Satu hal yang perlu diingat saat diare adalah perbanyaklah konsumsi air agar tidak terjadi dehidrasi. Dehidrasi bisa terjadi dengan cepat dan bila tidak segera ditangani, bisa menimbulkan dampak yang sangat serius. Dehidrasi dapat menimbulkan kontraksi rahim dan memicu persalinan prematur. Jika lebih dari 2 hari diare tak juga sembuh, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter agar bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan fisik, mungkin juga pemeriksaan darah untuk menentukan apa penyebab diare, agar selanjutnya dapat memberikan obat yang tepat untuk mengatasi diare.

 Tak perlu menunggu 2 hari, segera periksakan diri ke dokter bila Anda mengalami diare disertai beberapa gejala berikut, yaitu: diare disertai demam, sakit perut, diare yang mengandung darah, mulut kering, pusing, gerakan janin lebih sedikit atau tanda-tanda persalinan awal, seperti: sering kontraksi, kram, dan tekanan di daerah panggul. Penderita diare sebaiknya menghindari makanan-makanan yang bisa memicu atau bahkan memperparah diare, seperti makanan yang pedas, susu, makanan tinggi serat, makananan tinggi lemak, makanan yang terlalu berbumbu, dan makanan tinggi gula. Penderita diare disarankan untuk mengonsumsi makanan yang bisa membantu meringankan diare, seperti pisang, nasi, apel, roti, kentang, sereal, dan lain sebagainya. Saat hamil juga tidak boleh sembarangan mengonsumsi obat-obatan apapun, termasuk obat untuk mengatasi diare. Beberapa obat justru berbahaya bagi kehamilan. Oleh karena itu, selalu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi obat apapun selama masa kehamilan.

No comments:

Post a Comment

Pola perawatan ciblek sawah agar rajin berbunyi

Pola perawatan ciblek sawah agar rajin berbunyi Burung ciblek sawah disebut dengan julukan (ciwah) burung tersebut merupakan burung yang mem...