Saturday, June 27, 2015

Inilah tradisi orang eropa yang menyiksa hewan

Mungkin Anda berpikir penyiksaan binatang hanya terjadi di daerah-daerah yang belum mengenal peradaban. Banyak negara, bahkan di Indonesia, mempunyai undang-undang atau larangan menyiksa binatang. Tetapi sungguh amat tak terduga, banyak negara di benua Eropa ternyata malah mempunyai tradisi-tradisi tertentu yang melibatkan binatang, dari kuda, anjing, ikan dan lain-lain.
Beberapa telah dihentikan oleh pemerintah, namun masih ada yang dilakukan hingga sekarang. Mari kita lihat sepuluh tradisi tersebut di bawah ini.
10Bergulat dengan Kuda
eropamenyiksabinatang10
Di Wild West, para koboi menunggangi kuda untuk menjinakkannya, tapi di Spanyol mereka justru bergulat dengan kuda. Setiap tahun, warga kota Galicia berpasitipasi dalam tradisi yang dinamakan Rapa das Bestas dimana tradisi itu sendiri telah berlangsung selama 400 tahun. Mereka mabuk-mabukan, memanjat bukit, lalu mengejar kuda-kuda liar dan bergulat dengan mereka. Tak hanya sampai situ saja, mereka juga mencukur rambut kuda-kuda tersebut.
Awalnya tradisi tersebut bertujuan untuk membuat kuda mudah dilacak dan menjaga kebersihannya. Meski telah diprotes keras dari berbagai organisasi pecinta binatang, Rapa das Bestas masih tetap berjalan.
9Menelan Ikan Hidup-hidup
eropamenyiksabinatang9
Di Belgia, sekitar 30.000 orang ikut berpatisipasi dalam festival tahunan bernama Krakelingen. Seperti festival lainnya, mereka menari dan bernyanyi sambil mengelilingi kota. Kedengarannya menyenangkan bukan? Sampai akhirnya mereka berkumpul di suatu bukit untuk menonton walikota mereka menelan ikan hidup-hidup.
Tradisi ini pertama kali dilakukan pada tahun 1600an – ikan hidup dimasukan dalam anggur yang lalu ditelan begitu saja. Bayangkan Anda dilempar ke dalam sisa limbah lalu ditelan oleh raksasa, inilah yang dirasakan oleh ikan malang tersebut. Parahnya sebelum tahun 2001, seluruh warga kota (tak hanya walikotanya saja) menelan setidaknya satu ikan dalam tradisi ini.
8Balap Kuda
eropamenyiksabinatang8
Bukankah balap kuda itu lumrah dilakukan di banyak negara termasuk Australia? Memang betul, tapi balap kuda yang diadakan di Itali ini termasuk ‘tidak biasa’ karena angka kematian kuda yang begitu tinggi. Tiap dua menit sekali, pasti ada satu ekor kuda yang tewas. Acara ini bernama Palio dan diadakan sebanyak dua kali dalam setahun.
Penunggang kuda biasanya bertanding dalam keadaan mabuk dan Anda bisa membayangkan sendiri apa yang mereka lakukan pada kudanya agar dapat lari lebih cepat lagi. Setidaknya di tahun 2011, pemerintah Itali sudah menghilangkan tradisi ini dalam daftar warisan budaya resminya.
7Memperangkap Musang di Dalam Celana
eropamenyiksabinatang7
Terdengar sinting memang, tapi itulah yang dilakukan oleh para penambang batubara pada zaman dulu untuk menunjukan seberapa jantan mereka dengan melakukan sesuatu yang orang waras tidak akan berani lakukan. Tradisi ini lahir di Yorkshire, Inggris, melibatkan seekor musang lapar yang dimasukan ke dalam celana pria dan dibiarkan terperangkap begitu saja selama lima setengah jam.
6Meriam Burung Puyuh
eropamenyiksabinatang6
Kami paling suka dengan telur burung puyuh, tapi untuk memasukan burung puyuh dalam meriam lalu ditembak? Hmm sepertinya tidak.
Tiap tahun, warga Spanyol yang hidup di pesisir pantai Mediterania mengumpulkan bayi burung puyuh hidup-hidup, memasukan satu persatu ke dalam meriam dan menembakan meriam tersebut. Tak hanya sampai situ saja, mereka lalu menembak bayi burung puyuh yang sudah luka-luka dengan senapan, menjadi hancur berkeping-keping.
5Melempar Kambing dari Menara
eropamenyiksabinatang5
Lagi-lagi Spanyol, tiap tahun warga desa Manganeses de la Polvorosa berkumpul untuk merayakan festival The San Vicente de Martir dengan cara melempar kambing dari sebuah menara. Mereka percaya bahwa kambing tersebut tidak akan mati atau lumpuh, dan tetap melakukan ini demi tradisi. Untungnya di tahun 2002, tradisi sadis ini telah dilarang oleh pemerintah Spanyol.
4Memenggal Kepala Angsa secara Biadab
eropamenyiksabinatang4
Selama 350 tahun, warga kota kecil Lekeitio di Spanyol merayakan festival santo pelindung mereka dengan mengikat seekor angsa di pelabuhan dan bersama-sama menarik lehernya hingga putus. Ironisnya tidak ada seorang pun yang tahu siapa yang memulai tradisi ini, atau apa alasannya harus memenggal angsa dengan cara kejam seperti itu.
Setidaknya hukum yang berlaku sekarang mengharuskan angsa tersebut telah mati sebelum ditarik lehernya.
3Menyiksa Anjing Sampai Mati
eropamenyiksabinatang3
Pepatah mengatakan bahwa anjing adalah teman baik manusia, namun sepertinya tidak berlaku bagi penduduk Spanyol terutama untuk golongan pemburu yang menamakan dirinya galgueros. Mereka berburu bersama dengan anjing jenis greyhound, dan jika anjing tersebut tidak dapat berburu dengan baik maka mereka akan disiksa dan dibunuh oleh majikannya. Tujuannya yaitu untuk memulihkan kembali harga diri tuannya.
Pada kenyataannya, tradisi seperti ini berevolusi menjadi suatu ritual sadis yang meliputi menyiramkan anjing dengan cairan asam, menyeret mereka dengan mobil, menguliti sampai mengubur mereka hidup-hidup.
2Merajam Keledai
eropamenyiksabinatang2
Tak hanya kuda, anjing, burung puyuh dan angsa, keledai pun termasuk dalam daftar binatang kurang beruntung yang disiksa di Spanyol. Tradisi Pero Palo ini berawal pada zaman dahulu kala, ketika seorang pemerkosa tertangkap warga Villanueva de la Vera. Dia lalu diikat di seekor keledai dan diarak ke sekeliling desa, lalu dieksekusi. Hal yang sama tetap dilakukan hingga sekarang, namun bedanya kali ini sang keledai lah yang menderita.
Penduduk desa mengarak seekor keledai, mengejek, memukul, melempari batu dan bahkan meledakan petasan di antara kakinya. Begitu terus hingga akhirnya keledai itu mati kesakitan. Di tahun 2014, muncul laporan yang mengatakan bahwa ada penonton yang menembak keledai itu dengan shotgun.
1Menyulutkan Api di Muka Banteng
eropamenyiksabinatang1
Banteng memang berkaitan erat dengan Spanyol, tapi hanya sedikit yang mengetahui tradisi kejam yang dilakukan setahun sekali oleh warga desa Medinaceli. Mereka melumuri banteng dengan tar (semacam cairan hitam pekat dan mudah terbakar), lalu menyalakan api dan membakar muka banteng tersebut.
Tradisi ini dikenal dengan nama Toro Jubilo, yakni tradisi membakar muka banteng lalu melepas dan membiarkan banteng tersebut berkeliaran di alun-alun kota, menabrak dinding dan menakuti orang-orang. Menurut PETA (organisasi pecinta hewan), tradisi ini dapat berlangsung selama berjam-jam dan biasanya muka dari banteng tersebut sudah tidak berbentuk lagi dan buta.

No comments:

Post a Comment

Pola perawatan ciblek sawah agar rajin berbunyi

Pola perawatan ciblek sawah agar rajin berbunyi Burung ciblek sawah disebut dengan julukan (ciwah) burung tersebut merupakan burung yang mem...